Urfi Azizah santriwati Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya mitra sinergi Roumah Wakaf merupakan santriwati angkatan pertama yang berhasil menyelesaikan tahfidz 30 Juz pada 31 Mei tahun 2024. Sebuah penghargaan besar untuknya atas prestasi luar biasa ini. Tentu tidak mudah untuk mencapainya, inilah yang disebut perjuangan bagaimana ia menempuh perjalanan menuju 30 Juz di tengah kesibukannya kuliah.
Bermula ketika lulus SMA ia mempunyai harapan besar yang ingin diwujudkan untuk menghafal Al-Quran. Pada tahun 2020 ia memilih kuliah di STAI Luqman Al Hakim Surabaya Program MQL (Markazul Qur’an wal Lughoh). Sebuah program tahfidz di bawah bimbingan syaikhah Asma Binti Zayed al Yamani yang telah memiliki sanad bacaan Al Qur’an bersambung hingga Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam.
Saat ditanya tantangan perjuangannya dalam menghafal Al-Qur’an. Ia mengutarakan “saya merasakan bahwa menghafal Al-Qur’an itu memang penuh lika liku, tantangan utamanya adalah menjaga komitmen dan konsistensi karena harus rutin mempelajari dan mengulang ayat –ayat setiap hari” ujar santriwati asal sumenep Madura Jawa Timur.
Namun ia tidak patah semangat mengingat perjuangan orang tuanya yang membiayai dan membesarkan hingga saat ini. Rasa jenuh, letih memang pasti ada, namun dengan mengingat perjuangan orang tua dan penantian beliau akan keberhasilan usahanya dalam menghafal Al-Qur’an, didorong oleh motivasi yang kuat untuk terus berharap kepada Allah Ta’ala, rasa ini menjadi cambuk penyemangat dirinya dan para penghafal Al-Qur’an lainnya, ayat demi ayat setiap hari konsisten di ulang. “Motivasi utamanya dalam menghafal Al’Qur’an adalah keinginan untuk terus berharap kepada Allah dengan menghadapi kesulitan, kelupaan saat menghafal dan mengingat ayatNya” tutur putri dari Bapak Ainur Rasyid.
Ia mengakui bahwa saat menjadi santriwati, semua temannya, pengasuhnya adalah keluarga kedua baginya.Nikmat saat menghafal, mulai ia rasakan saat ia mulai berkenalan dengan Al-Qur’an. Sehingga bisa mengkhatamkan sampai saat ini. “selama menghafal di Asrama saya merasakan pengalaman yang sangat mendalam dan berharga, suasana asrama yang penuh kebersamaan dan kekeluargaan memberikan motivasi semangat saya” ungkap santri yang juga aktif di HIMAFIDZ.
Mungkin bagi orang pada umumnya, menganggap bahwa yang menghafal kemudian menjaga adalah hal yang sangat sulit. Namun tidak bagi Mbak Urfi, karena ketika ia menghafal harus mencintai Al-Qur’an dulu, sehingga mudah bagi dirinya untuk menghafal ayat demi ayat.
Urfi Azizah kini telah merasakan manfaat daripada asrama yang selama ini didukung oleh para muhsinin melalui Lembaga Nazhir Roumah Wakaf. Dan akhirnya tepat pada tanggal 7 september 2024 di Hall lantai 3 Sekolah Integral Luqman Al-Hakim Surabaya ia berhasil diwisuda dengan nominasi mahasantri putri terbaik sebagai penghafal Al-Qur’an 30 Juz Mutqin. Prestasi ini perlu dijadikan uswah bagi perempuan lainnya utamanya di zaman yang penuh dengan tantangan seperti saat ini. Kisah yang penuh inspirasi ini semoga menggerakkan hati.*Qaulan Tsaqila.
Category: Kabar Roumah